MENENTUKAN LEM HPL




HPL merupakan kependekan dari High Pressure Laminate adalah sebuah produk yang dibuat dengan mempersatukan kertas kraft dalam resin holik. Kertas kraft yang berlapis-lapis ini kemudian dengan beberapa kertas yang sifatnya dekoratif yang memiliki motif dan corak. Setelahnya, sebagai material pelindung, ditambahkan kertas tambahan yang terkadang juga memiliki corak, motif atau desain sendiri. Dari proses tersebut, akan dihasilkan sebuah lembaran khusus yang memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu sebagai perlindungan dan dekorasi.




Aplikasi High Pressure Laminate

HPL banyak dipakai untuk berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan pelapisan mebel atau furniture, lantai, kabinet dapur rumah, hingga kebutuhan bangunan. Untuk aplikasinya sendiri lebih sering kita jumpai pada kayu olahan, sebagai contoh kayu lapis atau MDF. Dalam aplikasinya, HPL atau High Pressure Laminate tidak bisa berdiri sendiri. Butuh “partner” yang disebut Lem Khusus HPL.

Lem HPL yang bagus.

HPL dapat diartikan sebagai lembaran pelapis mebel dan produk serupa memerlukan bahan perekat agar bisa menempel dengan baik pada media yang akan ditutupi. Peranan lem HPL terhadap kualitas teknik tersebut secara keseluruhan, hendaklah mendapat perhatian. Berbagai kriteria adhesive tentu diperlukan untuk kualitas HPL yang baik.

Kriteria Lem untuk HPL yang Bagus :

1.    Kecocokan lem dengan media yang akan direkatkan.
2.    Formulasi khusus lem untuk kebutuhan tertentu. Misalnya jenis lem konstruksi yang tak cocok untuk HPL yang merupakan tipe perekatan laminasi.
3.    Mudah tidaknya lem dibersihkan.
4.    Daya rekat lem.
5.    Ketahanan lem pada beragam faktor mulai dari panas hingga air.
6.    Daya sebar lem yang juga mencakup viskositasnya.
7.    Aplikasi lem.
8.    Harga lem.
9.    Dll