Di beberapa daerah di Bandung Jakarta, Dan sekitarnya, bahkan di sebagian besar wilayah Indonesia, banyak dikeluhkan kondisi air yang kuning, Bau besi atau bau karat serta mengandung Zat besi ( Fe ) yang diambang batas yang diperbolehkan oleh PDAM/PAM.
Hal ini dikeluhkan oleh masyarakat dikarenakan sifatnya yang merusak sehingga jika digunakan untuk mencuci baju, dalam sekian waktu tertentu baju tersebut akan menjadi kuning atau tidak putih lagi, Dan jika digunakan untuk mandi di kulit akan terasa tidak nyaman. Bahkan Jika digunakan untuk mengepel lantai, maka lantai akan rusak menjadi warna kuning dan merusak tempat mandi, halaman depan, carport, dan bahkan mobil kesayangan anda.
Kondisi ini banyak merugikan pengguna air, Biasanya dengan melakukan pengeboran yang dalam Kondisi air ini dapat diatasi, hanya saja di beberapa daerah kondisi pengeboran yang dikarenakan lokasi di kedalaman tertentu memiliki kontur tanah berbatu sehingga untuk beberapa perusahaan pengeboran local (Tukang Pantek sumur) tidak dapat diatasi karena keterbatasan alat – alat pengeboran.
Dunia Bahan Bangunan Bandung sudah berpengalaman untuk mengatasi berbagai jenis batuan tanah, hanya saja waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan explorasi tersebut sedikit terlambat dari jadwal biasanya dan untuk itu pelanggan sebelum melakukan kegiatan explorasi, menentukan konsultan pengeboran juga harus teliti sebelum melakukan kontrak explorasi air tanah
Sumur Bor Mesin
Sumur bor mesin – mungkin kalimat itu sudah tidak asing lagi bagi kita yaitu orang yang sedang merencanakan akan membuat sumur atau anda yang memang sedang membutuhkan informasi karena akan membuat sumur.
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi sedikit informasi fakta seputar sumur bor mesin, yaitu sebuah proses penggalian sumur atau pembuatan sumur dengan sebuah alat bor yang diputar dengan tenaga mesin. Cerita ini adalah lanjutan cerita sebelumnya yaitu informasi Fakta tentang Sumur Bor Manual yang gagal.
Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi beban pada mata bor. Bagian – bagian penting dari mata bor :
- shank: merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box connection pada bottom collar atau bit sub di bawah collar.
- Bit lugs : merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan cones.
- Cones : merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata bor.
- Fluid passageway (jets) : merupakan nozzle yang terdapat pada bottom untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.
Jenis-jenis mata bor : Drag Bit : Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor dengan gaya keruk dari blandenya. Pada masa yang lampau, biasanya untuk pemboran permukaan (spud in) dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini telah digeser oleh roller- cone bit.
Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot blandernya, hal ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu mengebor.
Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak dan plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan dan pada bagian muka (faced) yang keras umumnya diperkuat dengan tungsten carbide.
Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah : lubang bengkok lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge) balling (dilapisi padatan) pada pemboran formasi shaleLubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis, sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan.
Balling dapat dikurangi dengan menggunakan jet nozzle pada balandenya.
Roller-Cone (Rock Bit) Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh howard R. Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dilakukan untuk pemboran di lapangan minyak.
Pada masing-masing terdapat gigi-gigi. Jika diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda. Gigi yang panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah digunakan untuk formasi medium hard atau hard (keras).Umumnya jumlah conner pada setiap bit adalah tiga, setiap cones mempunyai sumbu yang berbeda, setiap asnya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh balling pada gigi-gigi tersebut.
Roller cone bit ada dua macam :Steel tooth bit (Milled tooth bit)Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak dipakai, dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan jalan menggiling/memotong conenya, sehingga menjadi gigi.Insert bit (Tungsten carbite bit)Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan keausan. Biasanya mata bor jenis ini digunakan untuk menembus lapisan yang paling keras atau paling abrasif.
Diamond Bit Pengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian (pengerukan) dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan berdasarkan penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi (carbite) sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak langsung antara intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena panas yang ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan merupakan zat padat yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif. Pada prakteknya diamond bit jarang/tidak selalu digunakan di lapangan. Keistimewaan dari diamond bit ini adalah mempunyai umur pemakaian yang relatif panjang (awet) sehingga mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian biaya pemboran dapat biperkecil
Mata Bor Kecil untuk Sumur Bor Skala Kecil
Pengeboran sumur rumahan atau sumur bor sawahan skala kecil biasanya menggunakan mata kecil, Penggerak pengeboran menggunakan tenaga manusia dengan jumlah 3 orangan. Pada mata bor kecil menggunakan 2 jenis sambungan pipa yaitu:
· Sambungan pipa jenis cor
· Sambungan pipa jenis bubutan
Sambungan pipa jenis cor terbuat dari bahan cor, dengan memiliki kelebihan cepat dalam pembuatan sehingga harganya murah, tetapi mudah sekali patah / pecah pada saat digunakan sehingga pengebor mengalami kerugian, diantaranya pipa tertinggal di dalam lubang pengeboran.
Sambungan pipa jenis bubutan memiliki kelebihan lebih kuat karena menggunakan bahan as ST 40, dibuat dengan proses pengeboran dan penguliran pada mesin bubut, walaupun harganya 5x lebih mahal tetapi pengebor lebih akan dari kondisi pipa tertinggal, yang apabila terjadi dapat mengalami kerugian yang besar.
Adapun mata bor dibuat dari bahan pipa di mana pipa didrat sney dengan ukuran 11 thread/inchi dan plat dibentuk sedemikian rupa seperti pada gambar di atas, kemudian dilakukan pengelasan. Mata bor tergantung dari kondisi tahan yang dibor, bisa menggunakan mata bor tunggal, ganda, tiga maupun empat.
Sambungan pipa jenis bubutan memiliki kelebihan lebih kuat karena menggunakan bahan as ST 40, dibuat dengan proses pengeboran dan penguliran pada mesin bubut, walaupun harganya 5x lebih mahal tetapi pengebor lebih akan dari kondisi pipa tertinggal, yang apabila terjadi dapat mengalami kerugian yang besar.
Adapun mata bor dibuat dari bahan pipa di mana pipa didrat sney dengan ukuran 11 thread/inchi dan plat dibentuk sedemikian rupa seperti pada gambar di atas, kemudian dilakukan pengelasan. Mata bor tergantung dari kondisi tahan yang dibor, bisa menggunakan mata bor tunggal, ganda, tiga maupun empat.