Pipa adalah benda berbentuk silinder dengan lubang di tengahnya yang terbuat dari logam maupun bahan-bahan lain sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida berbentuk cair,gas maupun udara. Fluida yang mengalir ini memiliki temperature dan tekanan yang berbeda-beda.
Terminologi pipa biasanya disamakan dengan istilah tube, namun biasanya istilah tersebut untuk pipa yang memiliki diameter lebih dari 3/4 inch.
Berdasarkan zat yang dialirkan, jenis pipa dapat diklasifikasikan,yaitu :
1. Pipa Air
2. Pipa Minyak
3. Pipa Gas
4. Pipa Uap
5. Pipa Udara
6. Pipa Lumpur
7. Pipa Drainase dan lain-lain.
Proses Pembuatan Pipa
Berdasarkan cara pembuatannya secara umum kita mengenal 3 jenis pipa besi yaitu :
Pipa Baja Seamless (pembuatan pipa tanpa pengelasan) Seamless pipe dalam arti bahasa artinya pipa tanpa sambungan. Dalam praktek pembuatannya, seamless pipe memang merupakan pipa yang dibentuk tanpa membuat sambungan sama sekali, sehingga tidak ada bagian dari pipa yang pernah terganggu atau berubah materialnya akibat panas pengelasan. Pipa ini dibuat dari baja silinder pejal, yang dilubangi dalam kondisi hampir meleleh, biasa disebut billet. Ketebalan dengan menggunakan metode ini, pipa yang memiliki ketebalan berapapun memungkinkan untuk diproduksi.
Pipa Baja Welded (pembuatan pipa dengan pengelasan) atau Straight Welded Pipe Biasa disebut juga sebagai pipa UOE. Bahan baku pembuatan pipa ini adalah pelat baja dengan bentuk profil strip. Pelat baja tersebut dibentuk menjadi pipa dengan melengkungkan pipa tersebut kearah sumbu pendeknya dengan roll pembentuk (shaper roll) sehingga membentuk pipa sebuah pipa. Celah pertemuan kedua sisi pelat strip tersebut kemudian di las memanjang sehingga membentuk sebuah pipa tanpa celah. Detail pembuatan butt-welded pipe ditunjukkan pada gambar dibawah.
Pipa ini memiliki keunggulan dimana kualitas dari dinding pipa sangat mudah untuk dikontrol dan memiliki ketebalan yang seragam. Hal ini disebabkan karena pipa ini berasal dari pelat strip yang pembuatannya relative sangat mudah untuk dikontrol kualitas dan ketebalan pelatnya, sehingga hasil saat dibuat menjadi pipa pun relative sama baiknya dengan kualitas pelatnya sebelum jadi. Selain itu, apabila dibutuhkan pipa menerus yang cukup panjang, pipa ini memiliki keunggulan karena mudah untuk difabrikasi.
Namun didalam industri migas, pipa jenis ini lebih sering ditemukan dalam bentuk elbow. Pipa jenis ini dihindari sebagai pipa panjang karena memilik kelemahan pada sambungan las kedua tepi pelat strip pada saat pembuatannya, dimana memerlukan inspeksi pada area pengelasannya, memanjang sepanjang pipa tersebut.
Spiral Welded Pipe
Dalam pasaran Indonesia biasa disebut pipa spiral, ada juga yang menyebutnya pipa casing atau pipa baja welded. Meskipun namanya demikian, bukan berarti pipa ini berbentuk spiral, namun lebih merujuk kepada bahan baku pembuatannya yang merupakan pelat baja strip yang dibentuk menjadi spiral dan kemudian disambung sehingga membentuk sebuah pipa.
Dalam system perpipaan, jenis pipa ini sangat dibatasi penggunaannya hanya untuk kebutuhan pipa dengan tekanan rendah karena ketipisannya. Bahkan dalam industri migas, pipa ini tidak digunakan dalam system pipa bertekanan, kebanyakan hanya digunakan sebagai casing untuk pondasi, atau pun sebagai pipe support. Keuntungan pipa ini adalah dapat dibuat menjadi sangat besar dengan mudah. Namun pipa ini memiliki kelemahan dimana ketebalan untuk dapat membuat spiral cukup terbatas, sehingga pipa ini relative tipis. Selain itu, jumlah sambungan yang cukup banyak per satuan panjangnya membuat inspeksi pengelasan menjadi lebih banyak -jauh lebih banyak dari pada straight welded pipe- apabila akan digunakan sebagai pipa bertekanan.
Pipa Besi Ductile yaitu dibentuk dengan cara casting sentrifugal logam campuran panas.
Sedangkan dilihat dari struktur bahan baku yang digunakan secara umum kita mengenal jenis-jenis pipa sebagai berikut :
1. Pipa Carbon Steel
2. Pipa Carbon Moly
3. Pipa Steinless Steel
4. Pipa Duplex (biasa digunakan di proyek migas)
5. Pipa Galvanis
6. Pipa Ferro Nikel
7. Pipa Chrom Moly
8. Pipa PVC
9. Pipa HDPE (High Density PolyEthylene)
Selain itu ada juga jenis pipa dari bahan khusus antara lain :
1. Pipa Fibre Glass
2. Pipa Aluminium
3. Pipa Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Pipa Cooper (tembaga)
5. Pipa Nickel Cooper (timah tembaga)
6. Pipa Nickel Chrom Iron / inconnel (besi timah chrom)
7. Pipa Red Brass (kuningan merah)
Pada dasarnya jenis pipa yang banyak digunakan pada sektor industri adalah Carbon steel.
Kegunaan Pipa
Fungsi pipa yaitu sebagai sarana untuk menyalurkan bahan fluida cair,gas maupun uap dari suatu tempat ke tempat tertentu dengan mempertimbangkan efek,temperature dan tekanan fluida yang dialirkan,lokasi serta pengaruh lingkungan sekitar. Selain fungsi di atas jenis pipa tertentu bisa juga digunakan sebagai konstruksi bangunan gedung,gudang dan lain-lain (Gb. Pipa Bmi).
Dalam dunia industri fungsi pipa bisa kita lihat di bawah ini :
2. Perpipaan untuk industri bahan migas
3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas dan lain-lain.
Komponen-komponen Perpipaan
Dalam sebuah proyek instalasi perpipaan baik migas maupun non migas kita melihat ada kompponen lain yang selalu berhubungan dan menempel pada pipa.
Komponen-komponen tersebut adalah :
1. Flanges - alat penggabung ke komponen lain
2. Fittings - sambungan pipa
3. Valves - katup
4. Strainger - saringan
5. Bland
6. Boltings - baut
6. Gasket
7. Special Items
8. Dan lain-lain
Dari sekian banyak jenis-jenis dan komponen pipa tersebut di atas mungkin masih banyak yang belum disampaikan disini, salah satu cara untuk mengetahui dan melengkapi kekurangan adalah dengan melakukan browsing dan sharing gambar dari masing-masing pipa tersebut (silahkan baca juga posting perpipaan ).