Pengggunaan Genteng beton atau atap beton pada akhir-akhir ini (tahun 2016) kembali menjadi primadona bagi pengembang atau developer perumahan. Baik perumahan minimalis, perumahan menengah, maupun perumahan mewah banyak menggunakan jenis atap tipe ini. Hal ini disebabkan genteng beton atap beton mempunyai bentuk yang ekslusive dan elit. Banyaknya pengembang menggunakan atap jenis beton ini sudah barang tentu bukan tanpa alasan. Berikut ini akan kita kupas tentang kelebihan dan kekurangan atap genteng beton.
Genteng beton atau atap beton adalah jenis genteng yang terbuat dari bahan semen yang dibuat menyerupai genteng tanah liat, dilapisi dengan serat dan bahan aditif tertentu. Ada juga genteng beton yang komposisinya dilapisi dengan plastik, logam tipis, dan bahan lainnya. Genteng beton ini juga memiliki ketahanan atau kekuatan yang tinggi. Jenis atap ini tahan terhadap pelapukan. Genteng beton juga tahan terhadap kebakaran dan beban injakan, serta tahan terhadap cuaca. Selain itu sudah barang tentu atap dengan genteng beton akan tahan terhadap serangan serangga.
Genteng jenis beton memang memiliki kualitas lebih tinggi ketimbang genteng jenis tanah liat. Kelebihan ini dapat kita lihat dari kekokohannya dan variasinya. Genteng beton atau atap beton bentuknya ada yang datar serta ada pula yang bergelombang. Genteng beton datar memberikan kesan modern dan elegan, sedangkan genteng beton bergelombang memberikan kesan natural dan kuat. Selain itu, genteng beton juga menawarkan varian warna yang bermacam-macam yang dapat menyesuaikan sesuai selera pemilik rumah. Namun pada umumnya banyak dipilih genteng beton dengan warna hitam atau abu abu tua. Untuk masyarakat perumahan atau perkotaan dengan rumah mewah cenderung menggunakan genteng tipe datar dan warna abu abu tua karena mendukung desain mewah yang dibawa oleh karakter awal perumahan
Dibalik kelebihan kelebihan tersebut tentu genteng beton memiliki beberapa kekurangan kekurangan. Material atap yang satu ini memiliki bobot yang cukup berat karena terbuat dari semen, bahkan bisa dikatakan lebih berat daripada genteng yang terbuat dari tanah liat. Sehingga dalam pengaplikasiannya genteng beton yang berat ini memerlukan penopang yang kuat. Biasarnya pemasangan genteng beton di kombinasikan dengan rangka atap baja ringan.
Rangka atap baja ringan cenderung kuat namun secara bobot terhitung ringan sehingga dapat mengkompensasi akan berat dari genteng beton. Sehingga dari kompensasi tersebut beban antara keduanya tidak membebani pondasi rumah. Sebanding dengan kekuatan dan kualitas genteng beton terhadap genteng tanah liat maka sudah barang tentu harga atap beton cenderung lebih mahal dibanding dengan atap tanah liat.
Dibalik kelebihan dan kekurangan atap genteng beton tersebut tentulah desain awal rumah adalah yang paling menentukan dalam pemilihan bahan atap. Gabungan dari berbagi unsur mulai dari pondasi, tulang atau balok, rangka atap, serta jenis atap atau jenis genteng merupakan hal yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu jangan lupa untuk memasukkan jenis genteng ketika anda melakukan perancangan desain bentuk rumah dan atap. Agar dikemudian hari tidak muncul masalah seperti pondasi ambles atau dinding miring, atap meliuk, dan sebagainya.