HEBEL BATA RINGAN



HEBEL (BATA RINGAN / CELCON )
Material dinding yang terakhir adalah Bata ringan atau sering disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya lebih modern dibandingkan dengan Batako maupun Bata Merah. Bata Ringan atau Hebel iini ini cukup ringan, halus dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung.

Kelebihan Hebel :
  1. Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
  2. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
  3. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
  4. Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
  5. Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
  6. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.
  7. Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
  8. Mempunyai kekedapan suara yang baik.
  9. Kuat tekan yang tinggi.
  10. Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
Kekurangan Hebel :
  1. Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak.
  2. Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.
  3. Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan.
  4. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa.
  5. Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
  6. Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini.
  7. Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar.
PERBEDAAN BATA RINGAN AAC DAN CLC
Untuk menghindari kebingungan dalam memilih bata ringan, kami akan menjelaskan perbedaan antara bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan bata ringan CLC (Cellular Lightweight Concrete).

Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu ketika bubuk aluminium atau aluminium pasta mengembang seperti pada prosess pembuatan roti saat penambahan ragi untuk mengembangkan adonan. Material pembuatan bata ringan AAC memakai pasir khusus yaitu silika (> 95% SiO2) dan harus digiling sampai ukuran mikro.
Sama halnya seperti pada pembuatan roti pada bata ringan AAC tingkat ekspansi adonan juga tidak bisa di kontrol secara tepat sehingga biasanya akan mengembang keluar dari cetakan. Oleh karena itu harus dipotong untuk mendapatkan dimensi yang dibutuhkan. Gelembung udara yang relatif banyak memungkinkan dihasilkannya bata ringan AAC dengan kerapatan yang rendah yaitu sekitar 700 – 800 kg / m³.
Pada bata ringan AAC susunan gelembung udara yang terbentuk saling terhubung antara satu sama lainnya, hal ini mengakibatkan air mudah meresap ke dalam beton, oleh karena itu pada pengaplikasiannya harus diberikan perlindungan kedap air seperti plaster kedap air.
Untuk  menghasilkan kuat tekan yang cukup proses pengeringan (curing) pada bata ringan AAC harus menggunakan tabung autoklaf bertekanan tinggi. Namun sayangnya proses curing tersebut menghancurkan proses hidrasi dari semen yang sedang terjadi. Oleh karena alasan ini juga bata ringan AAC harus benar-benar terlindungi dari kelembaban.
Densitas yang rendah dan susuanan gelembung udara pada bata ringan AAC mengharuskan penggunaan pen/dowel untuk pemasangan baut/paku pada dinding. Insulasi suara juga kurang untuk densitas yang serupa jika dibandingkan dengan bata ringan CLC yang di curing secara alami.
Seluruh proses produksi bata ringan AAC berbeda dengan bata ringan CLC dan membutuhkan pabrikasi dan peralatan canggih serta investasi modal yang besar yaitu 10-30 juta USD dan kapasitas yg di hasilkan juga tinggi sekitar 300 m3 per hari bahkan lebih.
Seperti yang diuraikan di atas, maka sangat tidak mungkin untuk menghasilkan bata ringan AAC pada lokasi proyek maupun untuk memproduksi panel prefab dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Pengunaan baja penguat beton (rebar) harus dilindungi dengan bahan anti korosi.
Diperlukan sekelompok tim ahli yang  berpengalaman untuk mengoperasikan pabrik tersebut untuk menghasilkan pro-duct yang berkualitas, namun bata ringan AAC menawarkan densitas terendah dan memiliki rasio terbaik atas kepadatan berbanding dengan kuat tekan terhadap semua jenis beton.
Bata ringan CLC  adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, bata ringan CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media untuk membungkus udara.
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan bata ringan CLC juga standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air  dan foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 sampai 1.800 kg / m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N / mm ².
Pasir sungai  berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan.  kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200 kg / m³ (setengah dari berat beton konvensional) untuk aplikasi struktural dapat mengunakan rangka baja.
Pada bata ringan CLC Gelembung udara yang dihasilkan benar-benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan plaster, seperti pada bata ringan AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada bata ringan AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.
Bata ringan CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir saja. Meskipun tidak seringan bata ringan AAC, bata ringan CLC tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.
Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke bata ringan CLC terus tanpa harus menggunakan pen, Bata ringan CLC juga dapat dipotong atau digergaji. Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang.
Keunggulan Lain Bata Ringan CLC
  1. Keunggulan Bata Ringan CLC sudah terbukti ekonomis karena irit semen, tahan lama (anti rayap), 
  2. Tidak beracun, ukuran lebih presisi, ringan, kedap suara dan memungkinkan pembangunan lebih cepat untuk berbagai jenis proyek sepeti perumahan, pembangunan rumah pribadi, Apartemen, Pergudangan, Gedung bertingkat, Mall, Perhotelan dan Pabrik.
Ukuran Bata Ringan CLC dan bata ringan AAC ada dua macam, yaitu :
Bata Ringan dengan Tinggi 20 cm x panjang 60 cm x   lebar 10 cm,untuk isi 1 kubik sekitar 83 buah atau kurang   lebih 10 m2
Bata Ringan dengan Tinggi 20 cm x panjang 60 cm x lebar 7,5 cm, untuk isi 1 kubik sekitar 111 buah atau   kurang   lebih 12 m2. antara 2 jenis ukuran Bata Ringan CLC yang membedakan hanya lebarnya saja dengan tinggi dan panjang tetap.
BATA RINGAN YANG DIPILIH
Dari uraian di atas, kiranya para Juragan Pemilik Bangunan sudah bisa memilih Produk Bata Ringan mana yang akan dipakai. Hebel bata ringan CLC ( Cellular Lightweight Concrete) atau Hebel bata ringan AAC (Autoclaved Aurated Concrete). Semuanya kam serahkan kepada pelanggan.  

Harga Bata Ringan dapat dilihat pada Menu Harga Materal di Blog ini (Klik disini).